Matchadreamy

Ledok Sambi Yogyakarta, Menikmati Kopi di Tepi Aliran Sungai

Fitri Apriyani
Fitri Apriyani
Liburan singkat di Yogyakarta kemarin terasa sangat berkesan bagi saya dan suami setelah kami mengunjungi tempat wisata Ledok Sambi. Apa saja yang membuatnya begitu berkesan?

Ledok Sambi Yogyakarta, Menikmati Kopi di Tepi Aliran Sungai— Kunjungan ke Yogyakarta kali ini terasa sangat spesial, karena saya ke sini bersama suami, untuk bertama kalinya!

Karena suami masih WFH alias Work From Home, waktu kami terbatas untuk jalan-jalan di kota gudeg ini.

Bedasarkan rekomendasi teman suami yang merupakan orang asli Yogyakarta, jadilah kami ke objek wisata Ledok Sambi Yogyakarta, yang letaknya tidak terlalu jauh dari hotel kami di Malioboro.

Lebih tepatnya ada di Jalan Kaliurang Km 19.2, yang mana menurut suami, yang juga pernah tinggal di Jogja, letaknya tidak terlalu jauh dari kota Jogja

Karena kami hanya berdua, jadi cukup naik sepeda motor, yang kami sewa di hotel tempat kami menginap. Waktu itu adalah weekday, kondisi jalan cukup padat tapi tidak macet.

Dengan laju sepeda motor yang santai, kami hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai sana.

SAMPAI DI DESA LEDOK SAMBI YOGYAKARTA

Lokasi Ledok Sambi ini tidak sulit ditemukan, karena dari Jalan Kaliurang atau yang biasa disebut Jakal, ada plang nama ‘Ledok Sambi’ yang cukup eyecatching. Kami pun langsung berbelok masuk ke jalan kecil sesuai arahan plang tersebut.

Di jalan ini, suasana asri pedesaan sudah mulai terasa. Rumah-rumah warga desa dengan pepohonan rindang di sekelilingnya.

Kami sangat mengapresiasi papan petunjuk arah yang selalu ada di setiap tikungan jalan, sehingga tidak membuat kami bingung dan tersesat.

Kira-kira 10 menit dari jalan besar, kami pun sampai di lokasi wisata Ledok Sambi. Kami langsung memarkirkan motor di lahan parkir yang tersedia.

Tarif parkirnya pun cukup murah, hanya Rp 3.000. Kami kemudian menuju pintu masuk lokasi.

Ada petugas yang menunggu di pintu masuk, bukan untuk meminta tiket masuk, tapi untuk mengecek suhu tubuh kami.

Kami agak terkejut, karena tidak ada pungutan biaya untuk masuk ke Ledok Sambi. Hanya ada kotak uang untuk retribusi seikhlasnya.

Oiya setiap pengunjung di sini disarankan untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti social distancing, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Baca Juga : Telaga Kumpe: Kecantikan Alam yang Memukau

SUGUHAN ALAM YANG MEMANJAKAN MATA

Kami harus menuruni tangga untuk bisa sampai di spot utama wisata Ledok Sambi Jogja. Di anak tangga yang kesekian, perpanduan indahnya pepohonan hijau dan cantiknya lengkungan sungai sudah dapat kami lihat di bawah sana.

Masya Allah..masya Allah, kami terus berucap. Saya sungguh tidak sabar untuk sampai bawah sana.

Pemandangan sungai Ledok Sambi dari atas tangga

Pemandangan sungai Ledok Sambi dari atas tangga

Sampai di bawah, saya seperti anak kecil yang dilepas di playground. Bahagia sekali rasanya bisa berada di sana.

Menatap setiap inci keindahan alam, menghirup sebanyak-banyaknya udara bersih dan mendengar syahdunya suara gemericik aliran sungai.

Tak lupa, kami pun membasahi tangan ke air sungai dan bermain-main sejenak merasakan langsung arus aliran air yang melewati tangan.

Sungai di ledok sambi yogyakarta

ledok sambi yogyakarta

Puas foto-foto dan bermain air, kami mencari tempat duduk untuk istirahat dan berteduh.

Di wisata Ledok Sambi ini disediakan beberapa tempat duduk untuk para pengunjung, ada yang berupa kursi dan meja seperti di cafe, duduk lesehan beralaskan tikar di atas rumput, dan ada juga yang berupa gazebo.

Kami memilih gazebo yang terletak agak ujung. Karena saat itu weekday, jadi cukup leluasa bagi kami untuk memilih tempat duduk.

Oiya, di Ledok Sambi ini, pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar ya, harus membeli di resto satu-satunya yang ada di sana.

Tapi tenang aja, harganya masih terhitung murah kok untuk tempat wisata dan ada pricelist-nya juga, no ‘tembak-tembak’ harga.

Kami memesan kopi ledok (kopi khas Ledok Sambi) dan kopi susu untuk minuman, serta pisang goreng dan nasi kucing untuk makanannya. Rasanya? Masya Allah nikmaaaat banget. Kopi Ledoknya kental, manisnya pas, pun pisang gorengnya masih hangat.

Menyeruput kopi panas dan melahap pisang goreng hangat sambil memandang keindahan alam di sekitar, sungguh sebuah kenikmatan yang tidak dapat kami lupakan.

ledok sambi yogyakarta

Di pinggir sungai terdapat gazebo tempat wisatawan duduk-duduk

Pengunjung di Ledok Sambi ini bisa dikatakan merupakan destinasi wisata untuk keluarga. Pengunjung di sini didominasi oleh orang tua yang membawa anak-anak mereka.

Tidak heran, karena sungai, sebagai daya tarik utama wisata ini, merupakan wahana bermain alami yang mengasyikan bagi anak.

Kami berdua sangat terhibur melihat anak-anak kecil asyik mandi di sungai sambil bercanda dan bercengkrama.

Wisata sungai Ledok Sambi Yogyakarta

Beberapa potret anak kecil bermain di sungai

Menikmati kopi Ledok khas Desa Ledok Sambi

Menikmati kopi Ledok khas Desa Ledok Sambi

Tidak hanya duduk bersantai dan bermain di sungai, Di sini juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti outbound, flying fox, camping, paintball, dll. Untuk keterangan lengkapnya bisa dilihat di sini.

Tenda perkemahan Ledok Sambi Yogyakarta

Beberapa tenda perkemahan

Info Tambahan

Lokasi : Jl. Kaliurang Km. 19,2, Desa Sambi, Sleman, Yogyakarta

Harga Tiket Masuk : Bayar uang retribusi seikhlasnya pada kotak yang disedikan di pintu masuk.

Fasilitas : toilet umum, parkir kendaraan, tempat duduk (kursi, lesehan dan gazebo). Untuk lesehan, disedikan tikar gratis.

About The Author

Fitri Apriyani

You may also like