Matchadreamy

Pengalaman Menginap di Hotel Sofyan Cut Meutia Jakarta

Fitri Apriyani
Fitri Apriyani
Pengalaman menginap di Hotel Sofyan Cut Meutia Jakarta Pusat, hotel berkonsep syariah dengan arsitektur bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Pengalaman Menginap di Hotel Sofyan Cut Meutia Jakarta— Pada bulan ramadan lalu, saking pengennya merasakan vibe bulan puasa di Masjid Meutia, Jakarta Pusat, saya dan suami sampai memutuskan menginap di Hotel Sofyan yang letaknya dekat sekali dengan masjid tersebut.

Tujuan saya menginap di sana salah satunya karena ingin wisata kuliner di sekitar Masjid Meutia, terutama Pecel Madiun yang sudah saya idamkan sejak lama, ngabuburit di sekitar masjid, mendengar kajian menjelang buka puasa, buka puasa bersama di masjid, dan lain sebagainya.

Pokoknya merasakan vibe bulan puasa selain di masjid dekat rumah.

Sayangnya, waktu kami menginap bertepatan dengan event konser musik Jazz Ramadhan yang diadakan tepat di halaman Masjid Cut Meutia. Waduh!

Buyar sudah suasana ideal bulan ramadan yang saya bayangkan di sekitar Masjid Cut Meutia.

Lokasi Hotel Sofyan

Hotel Sofyan ini letaknya dekat banget dengan Masjid Cut Meutia. Bahkan bisa dijangkau dengan hanya berjalan kaki dari hotel.

Sebenarnya saya sudah lama tertarik menginap di hotel tersebut karena setiap kali melintas di depannya, saya kagum melihat desain bangunan hotelnya yang jadul dengan atap yang berupa genteng berwarna cerah serta beberapa bukaan jendela terbuat dari kayu.

review hotel sofyan

Hotel Sofyan difoto dari seberang trotoar (duh, kabel listriknya mengganggu banget)

Ternyata, setelah cek ke laman resmi Hotel Sofyan, arsitektur bangunan hotel ini masih terhitung orisinil dan belum mengalami perubahan sejak pertama kali dibangun beberapa dekade yang lalu.

Oleh karena itu, hotel ini termasuk cagar budaya yang bentuk bangunannya tidak boleh diubah, melainkan hanya boleh direnovasi.

Review menginap di Hotel Sofyan Cut Meutia Jakarta

Tidak membutuhkan waktu lama buat kami untuk sampai di Hotel Sofyan yang ada di Jakarta Pusat ini. Kira-kira kami tiba pukul 13.40 dan memarkirkan mobil yang ada di basement hotel untuk kemudian jalan kaki naik menuju lobi hotel.

Saat check in, mbak resepsionisnya sepertinya sedang sibuk jadi kami harus menunggu beberapa menit untuk dilayani.

Oiya, sebab Hotel Sofyan ini merupakan hotel syariah, jadi kami sudah mempersiapkan dokumen buku nikah untuk jaga-jaga kalau-kalau nanti diminta saat check in.

Entah karena petugasnya sedang hectic atau ada alasan lain, nyatanya saya tidak diminta buku nikah, melainkan hanya diminta KTP asli seperti prosedur hotel pada umumnya.

Namun, tetep ya, kalau kamu berniat menginap di Hotel Sofyan ini ada baiknya untuk tetap membawa buku nikah.

lobi hotel sofyan

Deluxe room without breakfast

Kami memesan deluxe room without breakfast. Ya iyalah ya, kan bulan ramadan jadi gak pake sarapan, hehe.

Kami mendapatkan kamar yang berada di lantai 2, jadi tinggal naik tangga satu lantai.

Sayangnya, karena letak kamar yang tidak terlalu tinggi, saat membuka tirai jendela, yang terlihat hanya gedung sebelah. Padahal, saya ingin sekali melihat Masjid Cut Meutia dari kamar hotel.

Ukuran kamarnya sendiri terbilang sedang-sedang saja, tidak terlalu luas tapi juga tidak terlalu kecil.

Ada lemari pakaian di sebelah kanan pintu, serta kamar mandi di sebelah kirinya. Lantai kamarnya ditutupi karpet berwarna abu-abu dengan dua sofa di depan jendela kamar.

hotel sofyan cut meutia

Kasur tidurnya diselimuti bed cover putih dengan dua bantal besar berwarna putih dan bantal kecil berwarna marun yang senada dengan warna sofa serta tirai jendela. Di atas kasur ada kain hiasan berwarna kuning emas.

Jadi, menurut saya si warna-warna marun dan kuning emas ini bikin tone kamar jadi hangat dan ceria alih-alih monoton kalau semuanya hanya berwarna putih atau abu.

kamar hotel sofyan

D seberang kasur ada kaca dan meja kerja dari kayu. Di sebelahnya ada televisi dengan meja di bawahnya.

Setiap kamar di sini disediakan dua air mineral gratis. Ada teko air panas, teh, kopi, dan gula sachet.

Teko air panas di kamar kami sudah agak rusak tutupnya, tidak ada bunyi “cetek” sebagai penanda kalau air yang dimasak sudah matang. Jadi kita harus mengira sendiri saja kalau-kalau airnya sudah matang, haha.

Suprisingly, di kamar hotel dengan harga murah ini ada lemari esnya loh! Kami jadi bisa menyimpan es cendol untuk buka puasa, hehe. Tidak lupa ada brankas juga untuk menyimpan barang-barang berharga.

Oiya, di setiap kamar disediakan alqur’an dan sajadah untuk solat. Jadi bisa tetep tadarusan meski lagi gak di rumah.

Baca Juga : Hotel.co.id Situs Cari Hotel Murah Terbaik

Fasilitas di Hotel Sofyan

Lobi hotel

Kalau dilihat dari luar, Hotel Sofyan ini tampak kecil, tapi saat masuk ke dalam ternyata lobi hotelnya lumayan luas dan estetetik.

Lantainya terbuat dari marmer mengkilap dan tidak jauh dari meja resepsionis ada beberapa sofa santai dan meja untuk tamu hotel.

Sayangnya waktu itu ada banyak tamu yang sedang duduk-duduk di sofa, sehingga saya urung untuk foto.

Restoran

Karena waktu itu bulan puasa, jadi kami tidak bisa review restoran di sana. Sebenarnya tamu hotel bisa ambil paket sahur, tapi karena kami sudah order Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih di malam harinya, kami memilih untuk sahur di kamar saja.

Namun, kami sempat mengambil beberapa foto di cafe yang ada di lantai yang sama dengan kami. Sedangkan restoran hotelnya, belum sempat kami sambangi.

Jadi ternyata beberapa bukaan jendela kayu yang estetik di lantai dua itu ada di cafe ini.

Kolam renang

Hanya ada satu kolam renang kecil di Hotel Sofyan, dan itu pun hanya anak-anak yang boleh berenang di sana. Sementara yang dewasa hanya bisa melihat-lihat dari pinggir kolam.

Saat itu ada dua anak yang sedang berenang sambil ditunggui ayahnya.

kolam renang hotel sofyan

Air kolamnya tampak biru jernih dan bersih.

Gym

Setiap tamu di hotel ini diperkenankan untuk menggunakan ruangan gym sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan (jadwal laki-laki dan perempuan berbeda).

Sebenarnya, setiap tamu yang ingin nge-gym bisa mengakses ruangan gym dengan kartu kamar, tapi entah kenapa kartu saya tidak bisa dipakai.

Alhasil, saya harus minta bantuan petugas untuk membuka ruangan tersebut.

Tapi karena saya sedang tidak ingin ngegym, akhirnya hanya numpang foto-foto saja, hehe.

ruang gym hotel sofyan

Area parkir

Area parkir untuk mobil ada di halaman utama hotel seperti yang ada di foto, sisanya bisa parkir di basement, yang juga diperuntukkan kendaraan roda dua.

Area parkir basementnya tampak gelap dan agak berbau tidak sedap. Saya sendiri tidak betah berlama-lama di sana.

Musholla

Tidak lengkap rasanya hotel syariah tanpa ada musholla. Yup! Hotel Sofyan ini memiliki fasilitas musholla bagi tamu agar tetap bisa solat berjamaah, atau ibadah lainnya.

Secuil kisah ngabuburit di Masjid Cut Meutia

Waktu kami menginap, unfortunately, bertepatan dengan event konser Ramadan Jazz yang ada di halaman Cut Meutia yang saya sebutkan di awal.

Panggung yang besar di halaman masjid, kru konser berkeliaran di sana sini, tenda kru yang memakan bahu jalan, stand-stand penjaja makanan dan minuman, membuat lingkungan masjid berubah sempit dan riweuh, serta cukup mengganggu kami untuk menikmati vibe asli dari Masjid Cut Meutia.

Saat sore hari menjelang buka puasa, saya dan suami yang tadinya berniat mencari makanan untuk buka puasa di sekitar Masjid Cut Meutia saja, jadi harus jalan agak jauh ke Stasiun Gondangdia.

Saya sempat kecewa karena tidak bisa menemukan Pecel Madiun incaran.

Dan harus cukup puas dengan dimsum, es cendol, serta sate padang untuk buka puasa.

Namun, kekecewaan saya masih bisa tertutupi dengan suasana yang saya dapatkan di dalam Masjid Cut Meutia, di mana saat itu saya masih bisa merasakan suasana ramadan yang begitu kentara dengan banyaknya jamaah di dalam masjid.

Menjelang adzan maghrib, pengurus masjid membagikan takjil dan makanan untuk berbuka berupa kurma, gorengan, air mineral, dan nasi kotak.

Sementara suami saya di ruangan laki-laki tidak dapat apa-apa selain kurma dan air mineral untuk berbuka, hahaha.

Konser hingga tengah malam

Kelar berbuka puasa dan solat maghrib di masjid, saya dan suami memutuskan balik ke hotel untuk makan malam.

Kami juga memilih untuk solat isya dan tarawih di hotel, karena suami masih harus mengerjakan deadline tugas kuliahnya.

Semuanya berjalan lancar, sampai saat konser dimulai setelah solat tarawih di Masjid Cut Meutia selesai dan jamaah bubar.

Suara musik dan penonton yang bersorak-sorai terdengar jelas di kamar kami (dan mungkin juga kamar lain).

Parahnya lagi konsernya berlangsung cukup lama. Kalau saya tidak salah ingat hingga lewat tengah malam.

Tahu sendiri kan, biasanya tamu utama datangnya di akhir-akhir konser.

Saya kurang kenal sih siapa artisnya, tapi pada saat dia muncul, suasana konser tambah riuh meski sudah larut malam.

Saya sempat menggerutu ke suami saking susah tidur karena berisik, “Lagi puasa-puasa kok konser sih? Konsernya di halaman masjid pula?!”.

Barulah saat konser selesai, kami mulai bisa tidur (itu pun sulit karena udah keburu mangkel, haha).

Rasanya baru sejenak terlelap, alarm sahur sudah berdering menyuruh kami bangun untuk santap sahur. Hadeeeehh…

Baca Juga : Review Grand Metro Hotel, Penginapan Murah di Puncak, Bogor

Pengalaman Menginap di Hotel Sofyan Cut Meutia

Selama menginap di Hotel Sofyan, saya merasa nyaman tapi tidak ada pengalaman unik atau berkesan yang cukup menonjol dibandingkan dengan hotel lain.

Mungkin karena pengalaman kami ‘ternodai’ keberisikan konser yang mengganggu jam tidur. Pas checkout, kedua mata kami auto berubah jadi mata panda.

Namun, harus saya akui karena ini merupakan hotel keluarga yang berkonsep syariah, saya merasa tenang. Suasana hotelnya juga sangat homey dan bikin betah.

Poin yang saya keluhkan paling tentang AC yang tidak bisa di-swing, pemandangan dari jendela yang kurang bagus, serta teko listrik yang rusak. Selebihnya standar-standar saja.

Pun saya tidak bisa memberi review tentang restoran dan makanan di sana. Semoga next time ada kesempatan untuk menginap lagi.

Info Tambahan

Alamat : Jalan Cut Meutia No.9, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Harga kamar : Rp 300.000-370.000 (tergantung tipe kamar dan waktu menginap; weekday/weekend)

Waktu itu kami mendapat harga Rp 340.000/hari untuk tipe kamar deluxe room dengan sarapan di weekday.

Kesimpulan

Hotel Sofyan Cut Meutia bisa dibilang hotel legend di kawasan Jakarta, karena sudah ada sejak 1968. Arsitektur bangunannya yang klasik menjanjikan pengalaman menginap yang nyaman dan ramah keluarga.

Saya sendiri membuktikan bahwa hotel ini sangat homey dan bikin betah, meski terganggu adanya event konser musik yang berlangsung hingga larut malam.

Dengan konsep syariah dan label halal yang dikantongi hotel ini, semakin menambah tenang tamu yang memang memiliki consent terhadap hal tersebut.

Apakah kamu tertarik menginap di hotel yang merupakan cagar budaya ini?

About The Author

Fitri Apriyani

You may also like