Cara Mengajarkan Bahasa Inggris Pada Anak — Dihapusnya pelajaran Bahasa Inggris dari kurikulum 2013 pada pendidikan Sekolah Dasar (SD) lalu tentu sangat disayangkan.
Hal ini juga menjadi kekhawatiran Santi Kusuma Dewi, Guru SMP Nganjuk, Jawa Timur, yang disampaikan saat dihubungi Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, lewat siaran TVRI beberapa waktu silam.
“Bahasa Inggris please dimunculkan lagi. Ketika ‘menghapus’ bahasa Inggris di SD itu sangat disayangkan,” kata Santi, dilansir dari MedcomId.
“Ini tidak akan mengganggu nasionalisme. Tapi bagaimana membantu siswa kita. Agar anak tidak didiskriminasi di saat ternyata pengetahuan yang mereka ada dalam bahasa Inggris,” tambahnya lagi.
***
Kenapa Penting Belajar Bahasa Inggris?
Meski tidak memiliki kapasitas sebagai tenaga pengajar, saya sependapat dengan beliau.
Pasalnya Bahasa Inggris merupakan bahasa yang penting untuk dipelajari di era globalisasi saat ini, di mana berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara akan menjadi suatu kebutuhan dan lumrah dilakukan.
Banyak ilmu dan informasi disajikan kebanyakan dalam Bahasa Inggris.
Dengan menguasai Bahasa Inggris, anak nantinya dapat mempelajari beragam sumber pengetahuan dari lembaga internasional yang memiliki validitas tinggi.
Lebih jauh lagi, saat sudah dewasa nanti, akan mudah bagi anak untuk mendapatkan jenjang pendidikan dan karier yang bagus jika menguasai bahasa yang telah diakui sebagai bahasa internasional seluruh dunia ini.
Penghapusan Bahasa Inggris dari kurikulum SD bisa jadi menjadi hambatan bagi sebagian anak untuk mempelajarinya secara mendalam.
Nah, di sini saya akan mencoba membagikan pengalaman saya sebagai guru les Bimbel SD beberapa tahun lalu tentang cara mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak.
Ini bisa dilakukan oleh orang tua tanpa harus merogoh kocek untuk biaya kursus Bahasa Inggris.
Meski membutuhkan waktu dan effort, serta hasilnya yang mungkin tidak menyamai anak yang ikut lembaga kursus Bahasa Inggris, namun setidaknya cara ini bisa menjadi alternatif mengenalkan Bahasa Inggris kepada anak-anak.
Bagaimana caranya?
Cara Mengajarkan Bahasa Inggris Pada Anak
1. Belajar Untuk Mengajarkan
Sebelum mengajarkan, tentu ada baiknya kita, sebagai orang tua, mempelajari terlebih dulu apa saja yang akan diajarkan kepada anak.
Sebenarnya teori ini berlaku kepada siapa saja. Bahkan kepada orang yang sudah profesional sekaligus seperti dosen yang mengajar di perguruan tinggi.
Salah satu caranya dengan menggunakan buku pelajaran Bahasa Inggris keluaran tahun ajaran sebelumnya sebagai referensi mengajar, yaitu saat mata pelajaran Bahasa Inggris masih diwajibkan di SD.
Contohnya buku Bahasa Inggris terbitan Erlangga berikut.
Sebaiknya buku yang dijadikan pedoman dalam belajar disesuaikan dengan kemampuan anak.
Jika anak sama sekali belum pernah belajar Bahasa Inggris sebelumnya, bisa mengajarkan dari awal, misalnya dari buku pelajaran untuk anak SD kelas 1, meskipun misal anak sudah kelas 5.
Orang tua bisa membaca dan mempelajarinya lebih dulu sebelum disampaikan kepada anak.
Tidak susah kok, asalkan kita mau berusaha demi kemajuan anak.
2. Kenalkan Kosa Kata Mudah yang Sering Digunakan
Materi sudah dikuasai, sekarang tinggal mengajarkannya kepada anak.
Mengajarkan Bahasa Inggris bisa dimulai dengan memperkenalkan kosa kata mudah yang sering digunakan dan ditemukan di kehidupan sehari-hari, kemudian ajarkan arti kosa kata tersebut ke dalam Bahasa Inggris.
Tujuannya agar anak lebih familiar dan terbiasa dengan kosa kata Bahasa Inggris dan mudah untuk mengingatnya.
Saya pribadi saat mengajarkan Bahasa Inggris pada anak yang sama sekali belum bisa, yang pertama kali saya ajarkan adalah kosa kata subjek seperti:
- I : saya
- You : kamu
- We : kami
- They : mereka
- She : dia (perempuan)
- He : dia (laki-laki)
- It : kata ganti benda
Kemudian dilanjutkan dengan kosa kata berupa kata kerja sederhana seperti membaca, menulis, menonton tv, berjalan, berlari, dan lain sebagainya.
Atau berupa kata benda seperti sepatu, tas, buku, meja, dan sebagainya.
Kemudian bisa dilanjut dengan kata sapaan seperti “how are you?”, “what is your name?”, dan sejenisnya.
Jika anak sudah kenal dengan kata-kata ini, niscaya ke depannya akan mudah bagi mereka untuk menyerap tahapan belajar berikutnya.
3. Bimbing Anak Menghafal Kosa Kata dan Artinya
Langkah selanjutnya, bimbing anak untuk menghafal kosa kata yang sudah dikenalkan tadi.
Bisa dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan menunjuk subjek yang dimaksud, atau membuatkan catatan list kosa kata dan artinya untuk kemudian dihafalkan oleh anak.
Pilihan lainnya dengan menggunakan gambar dari buku pelajaran.
Jika anak sudah mulai hafal, lakukan semacam latihan dengan memberikan soal sederhana untuk dikerjakan oleh mereka.
Misalnya berupa soal berikut:
- Membaca : _____
- Menulis : ______
- Belajar : _______
- Bernyanyi : _______
- Pergi ke sekolah : _______
Bisa juga membuat soal kebalikannya seperti berikut:
- Read : _____
- Study : ____
- Sing : _____
Jika anak masih banyak melakukan kesalahan dalam menghafal atau mengeja, bisa diulang beberapa waktu kemudian sebelum lanjut ke materi pelajaran selanjutnya.
Baca Juga : Pengalaman Mencari Tempat Tinggal di Jakarta Sebagai Pasutri Baru
4. Membiasakan Anak Menggunakan Kosa Kata Bahasa Inggris dalam Kegiatan Sehari-hari
“Dad, can i buy this?”
“No, you can’t. You know you have such toy at home.”
Kira-kira seperti itu percakapan antara ayah dan anak yang pernah saya dengar saat sedang berbelanja di pusat perbelanjaan di Jakarta.
Mungkin sebagian orang awam yang mendengarnya akan berpikir, “Hih, sok inggris banget sih!”
Padahal bisa jadi sebenarnya mereka, terutama orang tuanya, sedang dalam proses mengajarkan dan membiasakan penggunaan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.
Tujuannya agar anak mudah mengingat dan menjadi terbiasa melafalkan kata dan kalimat dalam Bahasa Inggris.
Cara ini juga bisa kita aplikasikan dengan menggunakan kosa kata yang ringan dan mudah terlebih dulu.
Misalnya dengan menanyakan “How is your day?” saat anak pulang sekolah, untuk menanyakan tentang bagaimana kegiatannya hari ini.
Atau “Can you help me, please?” saat kita butuh bantuan anak. Atau kalimat-kalimat semacamnya.
Ajarkan juga kepada mereka cara menjawabnya
Jangan lupa juga untuk mengajarkan kalimat yang bisa digunakan anak saat ingin mengungkapkan sesuatu.
Contohnya saat sedang lapar, ajarkan anak mengucapkan “Mom, i’m hungry”.
Saat meminta ijin melakukan sesuatu mengucapkan “Dad, may i go to the park tomorrow?”.
5. Menerjemah Kalimat dan Memahami Maknanya
Pada sebagian anak, belajar Bahasa Inggris seperti momok menakutkan yang harus dihindari.
Setidaknya itu apa yang saya hadapi pada anak-anak murid les saya beberapa tahun yang lalu.
Kebanyakan mereka malas belajar Bahasa Inggris karena dinilai sulit dan asing sama sekali bagi mereka.
Ini tentu menjadi PR buat saya sebagai guru les waktu itu, untuk membuat mereka bisa enjoy belajar Bahasa Inggris dan menghilangkan stigma bahwa Bahasa Inggris itu sulit.
Selain mempraktekkan poin-poin di atas, saya juga sering meminta mereka untuk menerjemahkan bacaan di buku teks Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia agar mereka bisa lebih paham.
Atau saat akan ujian UTS atau UAS, saya meminta mereka menerjemahkan contoh soal atau kisi-kisi ujian Bahasa Inggris untuk kemudian mereka jawab sendiri.
Ajaibnya mereka semua malah jadi menikmati menerjemahkan kata demi kata tersebut, meski beberapa kali bertanya kepada saya atas kosa kata baru atau poin yang tidak mereka mengerti.
Dengan begitu, mereka jadi paham bahwa sebenarnya Bahasa Inggris itu tidak sulit jika kita memiliki pembendaharaan kata yang banyak.
Kesimpulan
Menerapkan cara mengajarkan Bahasa Inggris pada anak memang butuh kesabaran ekstra dari orangtua.
Tipsnya orangtua bisa menggunakan media belajar yang disukai anak seperti buku bergambar, puzzle, video interaktif berbahasa Inggris, dan lainnya.
Berikan pengalaman belajar yang menyenangkan dengan membuat anak dapat berinteraksi dengan aktif saat belajar.
Selain itu, orangtua juga perlu membangun kepercayaadirian anak dengan tidak memarahi jika anak lupa atau salah.
Dengan cara di atas, semoga anak-anak bisa dengan mudah menguasai Bahasa Inggris dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Selamat mencoba! 🙂