Matchadreamy

Mudik dengan Kereta Api di Tengah Pandemi

Fitri Apriyani
Fitri Apriyani
Mudik kali ini bisa dibilang membayar 'hutang' mudik kami pada lebaran lalu. Tapi di saat pandemi sekarang, kami agak merasa cemas juga. Semuanya aku share di post ini.

Mudik dengan Kereta Api di Tengah Pandemi — Bertepatan dengan acara pernikahan adik ipar, yang diadakan pada akhir bulan September lalu, saya dan suami akhirnya memanfaatkan momen tersebut untuk bisa mudik ke Cilacap.

Hitung-hitung kami membayar ‘hutang’ kami yang tidak bisa mudik pada momen lebaran lalu, karena mematuhi larangan pemerintah untuk mudik demi mencegah penyebaran virus covid 19.

Mudik dengan kereta api di tengah pandemi ini tentu membuat kami cemas.

Saat ini, bagi masyarakat yang akan berpergian naik kereta api jaarak jauh, harus berbekal surat hasil Rapid Test yang menyatakan non reaktif atas virus Corona, atau hasil negatif dari Swab Test, sebagaimana yang tertera pada feed Instagram akun resmi KAI.

Untuk mengetahui cara melakukan rapid test tersebut, silahkan baca pada postingan ini.

Mudik Naik Kereta Api Ekonomi

Biasanya kami naik kereta api eksekutif Purwojaya (St Gambir – St Cilacap), namun di masa pandemi ini kereta api tersebut tidak beroperasi.

Jadilah kami memilih kereta api Serayu yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen tujuan Stasiun Kroya.

Meskipun stasiun ini masih sama-sama di Cilacap, namun letaknya cukup jauh dari rumah mertua di Kabupaten Cilacap Selatan.

Sebenarnya ada kereta eksekutif dengan tujuan yang sama, Stasiun Kroya, yang berangkat dari Stasiun Gambir, namun jadwal kedatangannya yang tengah malam membuat kami lebih memilih kereta ekonomi Serayu ini, yang mana jadwal kedatangannya pada pagi hari.

Stasiun Pasar Senen yang Sepi

Setibanya di Stasiun Pasar Senen, sekitar satu setengah jam sebelum jadwal keberangkatan kereta, kami tidak banyak menemukan calon penumpang lain.

Hanya ada beberapa gelintir orang yang duduk-duduk di ruang tunggu.

Sehingga kami pun dapat dengan mudah duduk di tempat duduk mana saja yang kami mau. Pada bangku-bangku tersebut pun terdapat tanda silang atau X untuk menerapkan social distancing.

Di sisi lain stasiun tampak sepi. Untuk di area kedatangan akan ramai saat ada kereta yang tiba. Tapi itu pun tidak terlalu padat seperti biasanya.

Baca Juga : Mudahnya Rapid Test di Stasiun Kereta Api

Saat Boarding

Tepat satu jam sebelum jadwal keberangkatan kereta, para penumpang kereta Serayu sudah diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan tiket dan boarding pass dan naik ke gerbong kereta masing-masing.

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, setiap penumpang diwajibkan menyertakan hasil non reaktif pada Rapid Test atau negatif Swab Test pada saat pemeriksaan tiket.

Waktu itu kami menyerahkan tiket, KTP asli dan hasil Rapid Test kepada petugas.

Nah, pada saat boarding pass, setiap penumpang akan diberikan satu buah faceshield untuk dikenakan saat memasuki gerbong kereta.

Jadi selain diwajibkan pakai masker, para penumpang juga diharuskan pakai faceshield ini, untuk meminimalisir penyebaran virus Covid 19.

Suasana di Dalam Gerbong Kereta

Keadaan di dalam kereta juga tidak ramai. Tidak semua bangku diisi oleh penumpang, karena memang dari PT KAI sendiri membatasi kapasitas penumpang di tiap gerbong hanya sekitar 70% nya saja (CMIIW).

Plus sepertinya juga banyak orang yang mengurungkan niat mereka untuk mudik di tengah pandemi ini.

Atau mungkin mereka menundanya untuk jatah cuti di akhir tahun nanti.

Kesimpulan

Mudik dengan kereta api di tengah pandemi Covid 19 ini memang tidak sesederhana seperti biasanya.

Setiap calon penumpang wajib menyertakan surat bebas Covid 19, dan setiap penumpang juga wajib mengenakan masker dan faceshield, yang mana membutuhkan effort ekstra. Tapi juga tidak sesulit yang dibayangkan kok.

Kita hanya perlu meluangkan sedikit waktu dan uang untuk itu. Lagipula, upaya-upaya tersebut juga demi kebaikan kita semua, untuk mencegah penularan virus Corona.

Dan ‘keribetan’ tersebut pun nantinya akan terbayar dengan nikmatnya bertemu dengan keluarga di kampung halaman. So, selamat mudik 🙂

About The Author

Fitri Apriyani

You may also like